Dia Dapat Dukungan Penuh Presiden AS Roma Redakan Rumor Pemecatan Paulo Fonseca

Presiden AS Roma, Jim Pallotta meredakan rumor pemecatan pelatihnya Paulo Fonseca. Rumor pemecatan allenatore AS Roma tersebut menyeruak setelah timnya mengalami kekalahan beruntun. AS Roma mengalami nasib nahas dalam 2 pertandingan terakhir di Liga Italia yang berujung pada senandung pemecatan sang pelatih.

Kedua pertandingan yang dilakoni pasukan Paulo Fonseca tersebut berakhir dengan kekalahan. Kekalahan tersebut diterima saat melawan bertandang ke markas AC Milan yang berkesudahan dengan skor 2 0 di pekan 28 Liga Italia. Laga yang berlangsung di San Siro Stadium tersebut berhasil dimenangkan Rossoneri lewat gol Ante Rebic dan Hakan Calhanoglu.

Adapun pada pertandingan terakhir atau tepatnya pekan 29, klub berjuluk Giallorossi baru saja dipermalukan oleh tim tamu Udinese dengan skor 2 0. Bermain di markasnya Olimpico Stadium, Udinese berhasil mengejutkan tuan rumah lewat gol Lasagna pada menit 12. Alih alih ingin menyamakan kedudukan kubu Giallorossi justru harus bermain dengan 10 orang sejak menit 29.

Diego Perotti harus mandi lebih dulu dari rekan yang lainnya setelah mendapat kartu merah langsung dari pengadil lapangan. Kartu merah tersebut membuat agresivitas Giallorossi mulai menurun lantaran kalah jumlah pemain. Penyerang Udinese, Ilija Nestovovski pun sukses menutup pertandingan dengan gol yang ia lesakkan di menit 78.

Kemenangan ini pun membuat Udinese naik ke peringkat 14 papan klasemen sementara dengan 31 poin. Sedangkan untuk AS Roma, kekalahan ini tidak mengubah posisinya yang masih berada di peringkat 5 dengan 48 poin. Kekalahan beruntun ini pun berdampak pada kuris kepalatihan Paulo Fonseca yang mulai dirundung senandung pemecatan.

Kabar ini pun terdengar ke telinga Jim Pallotta yang menjabat sebagai Presiden AS Roma. Dikutip dari , Pallotta secara terang terangan menggaransi posisi Fonseca sebagai allenatore di Olimpico Roma. Ia meredakan rumor tersebut melalui unggahan di media sosial Twitter milik pribadinya @Jimpallotta13.

“Masa depan Paulo Fonseca tidak diragukan.Dia mendapat dukungan penuh saya.Forza Roma." cuit Pallotta di akun twitternya. Selain sang presiden klub berjuluk Giallorossi yang memberikan dukungan, Fonseca juga mendapat saran dari Fabio Capello yang juga pernah menjabat allenatore AS Roma. Fabio Capello pun memberikan saran kepada Fonseca untuk mengatasi kabar tersebut dengan cara tidak mendengarkan kabar yang disajikan Rdaio Romawi.

Radio Romawi yang dimaksudkan Capello yakni saluran radio lokal yang berada di kota Roma dan sering memberikan intimidasi kepada setiap pelatih Guallorossi. Intimidasi tersebut dapat berupa senandung pemecatan yang digencarkan untuk Allenatore apabila AS Roma mengalami tren negatif. Capello pun sudah pernah merasakannya saat menjabat Allenatore AS Roma dari musim 1999 hingga 2004.

"Saya tidak suka Roma yang saya lihat dalam dua pertandingan terakhir." "Saran yang bisa saya berikan kepada Fonseca dan bahwa saya memberi pemain saya, jangan dengarkan stasiun radio Romawi." kata Capello dikutip dari . Ia pun juga sedikit menceritakan bagaimana tekanan yang diberikan radio Romawi kepada dirinya.

Pelatih yang juga pernah menangani Timnas Russia tersebut ditekan habis habisan setelah mengalami kekalahan melawan Atalanta. Menurutnya tekanan tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi para pemainnya hingga berdampak pada peforma di atas lapangan. “Saya berkata, saya hanya berbicara dengan stasiun radio nasional dan bukan yang di dalam Raccordo Anulare [jalan tol orbital yang mengelilingi Roma]."

“Di Roma, ketika kamu baik baik saja, semuanya bagus. Begitu Anda berjuang, itu neraka. Tidak ada keseimbangan di radio Romawi." "Yang terbaik adalah bahwa para pemain tidak akan terpengaruh oleh semua ini. Mereka menyuruh orang untuk ikut," ujaranya. "Bagi saya, mereka memprotes 4000 orang karena kami kalah melawan Atalanta. Anak anak dipengaruhi oleh stasiun radio."

“Semua orang yang melatih Roma dapat mengatakan bahwa ada masalah dengan radio. Tidak semua pemain cukup kuat untuk menghadapi kritik." pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *