Kasus Pertama Pasien Positif Covid-19 di Gorontalo, Seluruh Provinsi Indonesia Sudah Terpapar Corona

Pemerintah mengumumkan perkembangan terbaru terkait data jumlah kasusCovid 19di Indonesia. Hingga Jumat (10/4/2020) sore ini, pemerintah mengungkapkan, total ada 3.512 kasus Covid 19 di Tanah Air. Provinsi Gorontalo mengumumkan pasien positif Covid 19 pertama, sehingga penyakit yang disebabkan viruscoronaitu kini tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virusCoronaAchmad Yuriantomengatakan, per hari ini tercatat penambahan 219 pasien dalam 24 jam terakhir dari seluruh rumah sakit di Indonesia. "Ada 219 kasus baru sehingga total menjadi 3.512 kasus. Ini terinfeksinya kira kira lima enam hari yang lalu," ujar Yurianto. Yuri juga mengatakan, dalam periode yang sama terdapat penambahan 30 pasien Covid 19 yang dinyatakan sembuh.

Penambahan tersebut membuat total pasien Covid 19 yang sembuh hingga saat ini terdapat 282 orang. Namun, pemerintah juga menyampaikan kabar duka dengan adanya penambahan 26 pasien Covid 19 yang meninggal. "Sehingga total menjadi 306 kasus pasien meninggal dunia," kata Yurianto.

Adapun sebaran kasus positif virus corona terdapat di34 provinsi. Berikut ini data sebaran kasus positif Covid 19 di 34 provinsi berdasarkan data 10 April: 1. Aceh: tambah 0 kasus , total 5 kasus

2. Bali: tambah 12 kasus, total 75 kasus 3. Banten: tambah 25 kasus, total 243 kasus 4. DIY: tambah 0 kasus, total 41 kasus

5. DKI Jakarta: tambah 47 kasus, total 1753 kasus 6. Jambi: tambah 0 kasus, total 2 kasus 7. Jawa Barat: tambah 12 kasus, total 388 kasus

8. Jawa Tengah: tambah 0 kasus, total 144 kasus 9. Jawa Timur: tambah 33 kasus, total 256 kasus 10. Kalimantan Barat: tambah 0 kasus, total 10 kasus

11. Kalimantan Timur: tambah 3 kasus, total 35 kasus 12. Kalimantan Tengah: tambah 4 kasus, total 24 kasus 13. Kalimantan Selatan: tambah 7 kasus, total 29 kasus

14. Kalimantan Utara: tambah 0 kasus, total 16 kasus 15. Kepulauan Riau: tambah 0 kasus, total 21 kasus 16 Nusa Tenggara Barat: tambah 9 kasus, total 25 kasus

17. Sumatera Selatan: tambah 4 kasus, total 21 kasus 18. Sumatera Barat: tambah 13 kasus, total 31 kasus 19. Sulawesi Utara: tambah 5 kasus, total 13 kasus

20. Sumatera Utara: tambah 5 kasus, total 59 kasus 21. Sulawesi Tenggara: tambah 0 kasus, total 15 kasus 22. Sulawesi Selatan: tambah 29 kasus, total 167 kasus

23. Sulawesi Tengah: tambah 9 kasus, total 14 kasus 24. Lampung: tambah 5 kasus, total 20 kasus 25. Riau: penambahan 0 kasus baru, total 13 kasus

26 Maluku Utara: tambah 0 kasus, total 2 kasus 27. Maluku: tambah 0 kasus, total 3 kasus 28. Papua Barat: tambah 0 kasus, total 2 kasus

29. Papua: tambah 0 kasus baru, total 38 kasus 30. Sulawesi Barat: tambah 1 kasus, total 3 kasus 31. Nusa Tenggara Timur: tambah 0 kasus, total 1 kasus

32. Gorontalo, tambah 0 kasus, total 1 kasus 33. Bangka Belitung: tambah 0 kasus, total 3 kasus HOAKS hembusan angin pembawa wabah corona hingga larangan keluar selama tiga hari.

Sebuah pesan berantai beredar melalui aplikasi chat pribadi maupun media sosial berisikan rumor tentang larangan untuk keluar selama tiga hari karena hembusan angin wabah. Sudah dipastikan, kabar tersebut merupakan hoaks alias kabar palsu. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi bahwa rumor yang beredar di media sosial mengenai akan datangnya arus angin dari utara ke selatan membawa wabah adalah hoaks.

Dalam rumor itu disebutkan, wabah akan terbawa oleh angin yang berembus dari utara ke selatan, sehingga masyarakat diimbau mengenakan masker pada 10 12 April 2020. "Kenapa kita dianjurkan untuk makai masker di tgl 10 12 April Sbg informasi dari Bpk Dir RS Fatmawati bahwa 3 hari kedepan diusahakan seluruh anggota keluarga masing2 diam di Rumah! Harap tidak keluar rumah, walau hanya untuk berjemur, kalau tidak sangat terpaksa..

Karena dalam 3 hari kedepan, Arus angin dari Utara ke arah Selatan yang membawa wabah (penyakit) akan melewati Indonesia menuju Australian. Tolong diinformasikan kpd teman2 yg tidak ada di grup ini…" Menanggapi rumor itu, BMKG memastikan bahwa kabar tersebut bukan berasal dari BMKG selaku institusi yang berwenang mengumumkan hal hal terkait meteorologi (cuaca).

"BMKG menegaskan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada peralihan musim hujan menuju musim kemarau," ujar Plt. Bidang Meteorologi BMKG, Herizal dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2020) malam. "Sehingga sirkulasi angin tidak lagi didominasi angin dari utara atau dari Benua Asia," tutur dia. Herizal menyebutkan, beberapa wilayah di bagian selatan Indonesia bahkan kini sudah mulai berhembus angin dari timur selatan, tepatnya dari Benua Australia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *