Kunci gembok pintu masuk jalur pendakian Gunung Okutama di Tokyo dirusak pengunjung dan papan pengumuman larangan masuk disingkirkan. "Perusakan tersebut telah kami laporkan kepada polisi setempat," kata Kiyofumi Ogushi, Kepala Manajemen Krisis, Divisi Urusan Umum, Kota Okutama, Minggu (3/5/2020). Ogushi sangat kecewa dengan kelakuan pengunjung sampai merusak perangkat pemerintah yang mengelola hutan dan Gunung Okutama tersebut.
"Sangat mengecewakan bahwa kuncinya rusak. Saya tahu bagaimana saya ingin datang ke alam, tetapi saya ingin kerja sama semua masyarakat untuk mencegah penyebaran infeksi dan pengendalian dirii," kata dia. Ditemukan bahwa kunci rantai yang dipasang di jalan masuk menuju gunung dan hutan hancur dan barikade disingkirkan. Tindak pidana di Jepang itu untuk mencegah warga memasuki daerah pegunungan dan hutan itu yang bisa juga untuk memancing dan mendaki gunung.
Menurut Kota Okutama, tempat perkemahan dan fasilitas wisata di kota ini masih ditutup, tetapi orang yang berkemah dan barbekyu telah berkunjung sampai dengan tanggal 25 Maret. Setelah itu ditutup ketika gerapan "Stay Home Week" di Tokyo dimulai, dan parkir di jalan terdekat di sana juga ditutup. Warga kota telah mengeluh dan khawatir tentang penyebaran infeksi, dan kota telah mengambil langkah langkah untuk menutup beberapa jalan hutan sejak sore hari.
Namun, ada orang yang berkunjung untuk memancing dan mendaki gunung selama tiga hari, dan staf kota memanggil mereka untuk menahan diri dan untuk tidak berkunjung. Juga, barikade dipasang di jalan hutan sehingga tidak dapat dilewati, tetapi ditemukan pada pagi hari tanggal 3 Mei ini kunci dial yang melekat pada rantai barikade hancur dan barikade disingkirkan. Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]