Realisasi investasi memang turut terdampak mewabahnya virus corona (Covid 19), namun Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Di sesi live conference melalui Instagram, dia menyatakan tidak ada perubahan dalam target investasi. "Sampai hari ini sebenarnya investasi itu belum ada yang mundur, tapi yang terjadi adalah eksekusi dari investasi itu terjadi agak mundur," ujar Luhut, Selasa (17/3/2020).
Luhut menjelaskan, China saat ini mulai merealisasikan investasi senilai USD 11 miliar karena negara itu mulai bangkit dari keterpurukan pasca babak belur dihantam corona. "Tapi di beberapa tempat kami sekarang ini sudah mulai menjalin misalnya investasi dari Tiongkok (China) yang tadinya terhenti karena corona virus di sana, sekarang mereka sudah mulai satu shift, dua shift dan awal bulan depan mulai tiga shift. Artinya sekarang sudah mulai aman," kata Luhut. Selain China, Uni Emirat Arab (UEA) juga akan mulai merealisasikan investasi senilai lebih dari USD 8 miliar.
Begitu pula investasi dari pengusaha tajir asal Australia Andrew Forrest. "Yang dari Abu Dhabi juga tidak ada masalah, artinya kemarin ada hampir 8,9 miliar dolar. Itu juga saya kira jalan, tidak ada masalah. Kemudian dari Australia Andrew Forrest itu juga hydropower juga sekarang jalan," jelas Luhut. Sehingga ia menilai tidak ada masalah dalam realisasi target investasi, meskipun saat ini eksekusinya agak melambat karena dampak corona.
"Jadi overall saya kira oke, hanya memang agak slow down dalam eksekusinya," pungkas Luhut.