Maya Kaneko, seorang pengusaha asesori asal Jepang yang berdomisili di Bali membuat video mengenai keadaan Bali saat ini yang sangat sepi. "Ada area mencuci tangan di laut ini, dan sebuah tanda bertuliskan "Silakan gunakan masker" dipasang di sebelahnya. Semua orang benar benar menggunakan masker. Misalnya, jika anda keluar tanpa masker, anda akan dihentikan oleh penjaga keamanan desa, dan harus 10 kali push up. Suatu mekanisme yang menarik," ungkap Maya Kaneko seperti ditayangkan TV Asahi, Jumat (24/7/2020). "Turis asing telah dilarang masuk ke Bali, Indonesia, tujuan wisata kelas dunia, dan wisatawan telah menghilang. Dampaknya sangat besar, dan banyak orang kehilangan pekerjaan," tambahnya. Banyak orang menghilang dari kota yang ramai akibat pandemi Corona.
Maya Kaneko telah 10 tahun berdomisili di Bali, Indonesia. "Kami membuka toko perhiasan buatan pengrajin lokal. Jumlah wisatawan zero masuk ke Bali, penurunan yang sangat drastis dan pengaruhnya sangat besar para perekonomian Bali. Kehidupan telah berubah drastis," kata dia. Menurutnya banyak sekali orang kehilangan pekerjaan.
Kaneko juga meliput daerah Kuta Bali. Perjalanan dari rumahnya ke Kuta yang biasanya 30 menitan, kini dapat ditempuh dengan cepat karena sepinya jalanan. Toko perhiasannya ada di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bali dengan taman hiburan. Ada banyak tempat seperti restoran yang belum dibuka hingga saat ini. Dari empat toko, kini hanya satu saja yang dibuka dengan 8 karyawannya.
Kesulitan usahanya membuat dia membuat Cloudfunding memohon bantuan banyak orang di Jepang. "Saya berani meluncurkan cloudfunding karena ingin melindungi pekerjaan di Bali dan ingin menciptakan pekerjaan," tambahnya. Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]