Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan, Kementerian Keuangan akan mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2020 pada Juli. Ekonom dan Direktur Program Indef Jakarta Esther Sri Astuti memprediksi, ekonomi Indonesia tumbuh negatif 0,4 persen akibat dampak pandemi corona atau Covid 19. "Pada bulan Juli itu diprediksi minus 0,4 persen. Ini saya tidak ragu karena pada Lebaran kemarin biasanya inflasi naik 2 sampai 3 kali lipat bahkan lebih," ujarnya saat teleconference, Jumat (12/6/2020).
Namun, lanjut Esther, hasilnya periode Lebaran kemarin malah tercatat deflasi karena banyak pengangguran, produksi terganggu, dan konsumsi terganggu. "Kemudian investasi juga terganggu. Itu adalah faktor faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," katanya. Karena itu, menurutnya tidak mengherankan jika nanti Kementerian Keuangan mengumumkan kabar kurang baik tersebut bulan depan.
"Kementerian Keuangan akan menghitung dan mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi itu negatif. Kemiskinan juga sangat meningkat, ada tambahan 3,78 persen dan pengangguran itu ada tambahan sekira 5,23 persen," ujarnya.