Curhatan seorang warganet yang mengaku batal menikah, menjadi viral di media sosial Twitter. Utas atau thread tersebut telah dibagikan kembali sebanyak 4,3 ribu kali sejak diunggah pada Jumat (5/6/2020). Dalam cuitan itu, perempuan berinisial A menceritakan bagaimana dirinya bisa batal menyelenggarakan pernikahan.
Ia dan calon suami yang ia kenal melalui media sosial itu, seharusnya menikah pada Sabtu (6/6/2020). Namun, sang pria meminta untuk dibatalkan karena masih punya perasaan sayang dengan mantan pacarnya. Mengaku trauma, dan masih sedih dengan peristiwa pahit yang terjadi tersebut.
Psikolog Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, S Psi ,M Psi, menyebut sedih yang dirasakan oleh A itu adalah wajar. Menurutnya, A membutuhkan waktu sekira satu bulan untuk bisa kembali melakukan kegiatan seperti sebelumnya. "Dari segi cewek diajak nikah terus enggak jadi, terus down , itu wajar."
"Paling enggak orang dikatakan trauma itu butuh waktu satu bulan, dia masih sedih, susah tidur, males makan, itu baru trauma," ungkap Adib. Ia pun menyarankan agar A mendatangi psikolog, jika rasa trauma yang ia rasakan akibat batal menikah itu tak kunjung hilang. "Orang kehilangan sesuatu sedih, itu manusiawi. Nanti kalau satu bulan sedihnya belum hilang, masih males makan, terus susah tidur, disarankan datang ke psikolog."
"Kalau sekarang dilakukan PFA (Psychological First Aid), jadi bantuan psikologi awal," terangnya. Psikolog di www.praktekpsikolog.com ini lalu memberi tips untuk menghilangkan perasaan sedih. "Itu cukup tarik napas panjang, keluarkan pelan pelan kurang lebih lima kali saat merasa sedih."
"Nanti kalau masih belum hilang dicoba lagi terus, sama mencoba kenyataan hidup," jelas dia. Adib menambahkan, keinginan dari seseorang tak selalu senada dengan orang lain. Sehingga, A harus menerima kenyataan yang terjadi, dan harus melanjutkan kegiatan seperti semula.
"Cowoknya sudah enggak mau ya gimana lagi. Keinginan kita belum tentu sesuai dengan keinginan orang lain." "Mau enggak mau harus diterima dengan ikhlas, ke depan pasti masih ada laki laki yang lebih baik," imbuhnya. "Keluarga saya nanyain terus, dan saya enggak berani bilang kalau saya sudah putus."
"Saya bilang setelah dua minggu putus, biar keluarga saya tidak menanyakan terus," jelasnya. Merasa bersyukur, karena sikap asli calon suaminya terungkap sebelum terselenggara pernikahan. "Saya merasa bersyukur, karena mantan saya tidak tulus mencintai saya," katanya.
Perempuan berusia 21 tahun ini, memutuskan untuk tak lagi berhubungan dengan pria yang ia kenal lewat media sosial tersebut. Ia ingin kembali ke kehidupannya saat belum mengenal sang mantan kekasih. "Saya block WhatsApp nya, sosmednya juga sudah saya block , karena saya ingin hidup nyaman seperti dulu," imbuh dia.
Setelah batalnya rencana pernikahan tersebut, A mengaku alami trauma. Ia tak ingin bertemu dengan pria yang belum bisa melupakan masa lalu. Juga tak akan lagi mudah percaya dengan orang yang ditemuinya.
Bahkan, dirinya memilih untuk dijodohkan oleh orangtuanya saja. "Setelah kejadian ini, saya belum bisa mempercayai laki laki lagi." "Saya trauma, dan saya berharap saya tidak pernah bertemu lagi dengan laki laki yang belum bisa melupakan masa lalunya," ungkap A.
"Saya tidak akan gampang mudah percaya mungkin, dan lebih baik saya dijodohkan saja." "Saya yakin orangtua itu memilih yang terbaik," lanjutnya. "Sebelum dia memutuskan untuk ninggalin, kaya nya emang ini salah aku juga aku sempat ngepoin mantan dia juga dan pas aku kepoin ternyata ava mantannya masih sama dia.
Disitu aku memberanikan buat nanya langsung ke dia kan tapi jawaban dia malah tidak mengenakan hati," tulisnya, Jumat (5/6/2020). "Dia bilang gini "Kamu kepo banget sih ke urusan orang lain, belum jadi istri udah posesif", disitu aku cuman nanya aja kenapa ava nya masih berdua dan dia malah marah marah. Aku sempet didiemin beberapa hari kira kira hampir 2 mingguan dia jarang ngabarin, ga pernah ke rumah lagi dan kadang whatsapp ku hanya di baca saja.
Yaudah aku mikirnya mungkin dia sibuk During Kan, gapapa tuh aku hehe," ungkap A. "Malam nya pas aku lagi duduk di depan rumah aku inget itu hari Sabtu, temanku ngirim screenshot dia lagi double date Sama temennya. Kaget sih, sedih, dan sakit hati tapi mau gimana lagi. Kalau aku bilang ke dia aku takutnya dia malah makin marah kan, " lanjutnya.
"Setelah beberapa hari dari kejadian itu dia tbtb bilang "Kita udah ga sepaham lagi, aku mau udahan aja" dan disitu aku merasa kok gini amat sih hehe. Akhirnya aku tanya lagi dong dia itu kenapa tiba tiba mau udahan sedangkan kita sudah menetapkan tanggal menikah," tulisnya. "Dengan gampangnya dia bilang "Aku jujur aja ya gabisa move on dari mantan ku masih sayang sama dia", ya aku mau gimana lagi dong gamungkin dipaksain juga.
Dan akhirnya kita udahan tuh dia sama sekali gak pernah chat aku lagi sampe sekarang ," terang dia. "Gak lama setelah itu ternyata dia balikan lagi dengan mantannya yang dulu. Dan disitu aku sadar kalau aku hanya pelarian dia. Semua yang diucapkan nya janji janji tidak bisa percaya, " ungkap A dalam akun Twitter nya.