Ibarat Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohon Alasan Egy Maulana Berkarir sebagai Pesepak Bola

Ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya, itulah sebuah peribahasa yang menggambarkan alasan Egy Maulana Vikry memilih sepak bola sebagai jalan hidupnya. Egy Maulana mengungkapkan awal dirinya menyukai sepak bola berasal dari orang tuanya sendiri. Hal itu dikarenakan ayah kandung Egy Maulana ternyata merupakan mantan pesepak bola.

Ayahnya yang bernama Syarifuddin merupakan mantan pesepak bola yang aktif bermain di Medan. Selain mewarisi bakat dari sang ayah tercinta, Egy Maulana menjelaskan keinginannya untuk bermain bola karena anggota keluarga lainnya. "Karena orang tua mantan pemain sepak bola jadi ya ikut, terus kakak juga bermain sepak bola," ungkap Egy Maulana dalam sebuah wawancara khusus dengan Super Ball .

"Jadi ya turun temurun main sepak bola," lanjutnya. Bahkan, Egy Maulana mengakui sejak kecil sebelum jalan, dirinya sudah sering memegang bola. Hal itulah yang membuat dirinya kerap jadi sasaran omelan orang tuanya karena terlalu asyik main bola.

"Kadang diomelin orang tua juga main bola dari pagi sampai magrib tidak berhenti henti," jujur pemain yang kini memperkuat Lechia Gdansk tersebut. "Jadi sepertinya memang sudah terlahir untuk menjadi pemain sepak bola gitu," ujarnya. Lebih lanjut, Egy Maulana bercerita tentang pengalaman pertama ketika masuk Sekolah Sepak Bola (SSB).

Ternyata ia mengakui setelah masuk di SSB jutru Egy Maulana dilatih ayahnya sendiri yang kebetulan juga pelatih disana. SSB pertama yang dimasuki oleh Egy Maulana sendiri berada di kota Medan. "Pertama langsung masuk SSB, dilatih bapak juga, karena bapak juga punya klub," akuinya.

Setelah mengikuti beberapa turnamen usia muda, Egy Maulana akhirnya memutuskan pindah SSB. Pemain muda yang kini masih berusia 19 tahun itu memilih pindah ke SKO Ragunan, Jakarta. Alasan Egy Maulana pindah ke SKO Ragunan karena hasil rekomendasi Indra Sjafri.

"Di SKO Ragunan itu dulu pak Bagja dan coach Indra yang pertama kali membawa saya ke Jakarta," ucap Egy Maulana. "Dan pak Bagya yang menyakinkan orang tua saya bawa saya ke Jakarta," lanjutnya. Bukan perkara mudah bagi Egy Maulana untuk lolos seleksi masuk SKO Ragunan.

Hingga pada akhirnya, lewat kerja keras akhirnya Egy Maulana lolos masuk akademi tersebut. Egy Maulana menyadari berkat peran dari Pak Bagja dan Indra Sjafri tersebut yang membuatnya bisa jadi pesepak bola profesional. "Jadi ya dua orang itulah, salah satu orang yang membukakkan jalan pertama saya untuk menuju ke jenjang profesional," pungkasnya.

Egy Maulana Vikri sendiri telah resmi bergabung dengan Lechia Gdansk sejak Mei 2018 silam. Kurang lebih dua tahun membela Lechia Gdansk, Egy lebih sering tampil bersama tim B daripada tim utama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *