Baim Wong sempat terpancing emosinya saat menghadapi seorang ibu yang meminta foto. Tak sekadar foto, ibu itu juga memaksa minta Baim Wong untuk mampir ke rumahnya. Baim Wong yang tengah terburu buru, menolak tawaran ibu tersebut.
Karena ditolak Baim Wong, ibu tersebut sampai merengut ketika suaminya ditegur Baim Wong. Awalnya Baim Wong menemui seseorang yang butuh bantuan. Orang itu menangis di hadapan Baim Wong.
Ia menceritakan masalah yang kini tengah dihadapi. Baim Wong pun membantu pria tersebut. Setelah selesai, Baim Wong bersiap pulang.
Saat akan jalan, sopir Baim Wong, Pak Slamet, membertahu bahwa ada ibu ibu yang ingin foto bersama. "mohom maaf mas baim, tadi ibu ibu minta foto di depan," kata Pak Slamet ke Baim Wong. Selama perjalanan, Baim Wong menceritakan kembali soal pria yang menangis tadi.
"ada satu momen ngeluapin semua sampe nangis, sampe kita ga kuat banget, Saya pun pernah gitu cuma di kamar ngeluapin semuanya, kita lihat pampres di rumah kita banyak banget, susunya apa yah ? Euh susunya tadi sampe bengon gua," kata Baim Wong.
Kemudian kameramen Baim Wong memberitahu bahwa pria tersebut tidak tak menggunakan kasur. "sama kasur mereka ber6 tidur gak pake kasur," katanya. "rumahnya tapi ada space ?" tanya Baim Wong.
"rumahnya segede kamarnya wulan, Banten," jawabnya. Kemudian sampailah Baim Wong di tempat ibu yang minta foto tadi. "ada yang mau foto dulu bosque, " kata Baim Wong.
Baim Wong menyuruh Pak Slamet untuk menyuruh ibu tadi menghampirinya. "ayo dong buruan, suruh sini aja Pak Slamet," kata Baim Wong. Belum menyapa apa apa, ibu tadi sudah meminta Baim Wong untuk datang ke rumahnya.
"Mas Baim mampir dong ke rumah saya sebentar," kata ibu ibu tersebut. Baim Wong dengan ramah mengatakan ia sedang terburu buru. "bu saya buru buru yah," kata Baim Wong.
Ibu yang mengenakan kerudung dan masker tersebut rupanya kecewa dengan jawaban Baim Wong. "ya Allah mas baim," kata ibu ibu. "iya bu, saya buru buru mau pulang," kata Baim Wong.
Ibu itu rupanya tak mengerti bila Baim Wong mau foto hanya saja tidak turun dari mobil. "gak bisa foto nih ?" tanya ibu itu. "iya disini foto aja," kata Baim Wong.
Ibu tersebut tetap ngotot mengajak Baim Wong untuk mampir ke rumahnya. "rumah saya deket mas baim, di deket sini aja," kata ibu itu. "maaf bu saya harus pulang udah ditungguin," kata Baim Wong.
"ya Allah mas baim sebentar aja, gak sampe lima menit," katanya. Meski sudah dibilang sedang buru buru, ibu tersebut tetap saja memperlambat. Ibu itu menghampiri Baim Wong tidak membawa handphone.
"yuk bu saya ditungguin, sini aja bu sama saya, bu sini bu," kata Baim Wong. "mana handphonenya," pintu ibu itu ke orang lain. "bu yu," pinta Baim Wong.
Kemudian datang dua orang pria. Satu masih muda, satunya lagi sudah paru memakai penutup kepala. Sama dengan si ibu, pria paruh baya ini juga langsung meminta Baim Wong untuk turun.
Turunlah bang bro," kata pria tersebut. Nada bicara Baim Wong pun langsung meninggi menanggapi pria ini. "pak ayo pak saya buru buru, saya waktunya gak banyak," kata Baim Wong.
Mereka bertiga akhirnya foto dengan posisi Baim Wong di dalam mobil. Setelah foto, Baim Wong memutuskan untuk langsung pergi. "gak mampir ya," kata ibu tersebut sambil melengos pergi.
Saat mobil sudah jalan, Baim Wong menegur Pak Slamet. "kadang dijuji sama yang begitu, Ini juga ngapain sih janji yang begitu, kesel gua,
Bukan lu ngurusin bantuin ngomong, malah diem aja, jadi kita yang salah," kata Baim Wong ke Pak Slamet.