Ratusan siswa SMP Negeri 1 Turi Sleman, Yogyakarta hanyut saat susur sungai di Sungai Sempor, Sleman, DIY, Jumat (21/2/2020). Dilansir , jumlah korban meninggal dalam susursungai siswa SMP N 1 Turi, Sleman, DIY hingga Jumat (22/2/2020) pukul 19.15 mencapai 6 orang. Peserta susur sungai merupakan 250 siswa SMPN1Turi di wilayah Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi.
Hingga Jumat (21/2/2020) petang pukul 19.15 dilaporkan enamsiswa ditemukan meninggal dunia. Sementara lima orang lainnya dilaporkan masih dalam pencarian tim gabungan. Dari jumlah 6 korban meninggal dua di antaranya masih diidentifikasi identitasnya.
Enam korban meninggal : 1. Sofia Aulia (kelas 8), alamat Sumberejo 2. Arisma (kelas 7), alamat Ngentak Tepan
3. Nur Aizah (kelas 8), alamat Kembangarum 4. Latifa, alamat Kembangarum 5. Belum teridentifikasi
6. Belum teridentifikasi Siswa kegiatan adalah gabungan dari kelas 7 dan 8 SMPN 1 Turi, Sleman, Yogyakarta. Total siswa berjumlah 256. Sementara enam orang siswa izin tidak mengikuti kegiatan. Sehingga, dilaporkan ada 250 siswa peserta yang menguikuti susur sungai. Dilansir dari tayangan langsung Kompas TV , reporter lapangan Kompas TV menyebut Badan SAR Yogyakarta mengungkapkan kronologi berawal ketika sebanyak 250 siswa mengikuti kegiatan pramuka, susur Sungai Sempor. Pada saat kegiatan susur sungai, kondisi arus sungai masih normal. Namun, tiba tiba air dari arah hulu tiba tiba membesar dan menerjang dengan deras. Tim SAR menduga para siswa terkena kepala arus deras. Diduga, ratusan siswa kemudian berpencar. Hal ini yang menyulitkan petugas untuk mendata total siswa yang selamat.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun, ketika siswa siswi tersebut turun untuk memulai kegiatan susursungai, di lokasi tersebut belum turun hujan. Akibatnya sejumlah siswa dilaporkan hanyut akibat terseret arus air yang sangat deras. Saat ini dilaporkan juga bahwa proses evakuasi dan pendataan anak, masih dilakukan.
"Tim SAR gabungan saat ini tengah menyusur sungai Sempor, sementara untuk yang terluka dibawa ke Rumah Sakit SWA," katanya. Anggono menyebut ada 250 siswa yang mengikuti susur sungai. "Ada 250," ungkapnya. Anggono menyebut sejumlah siswa sudah berhasil dievakuasi.