29 mahasiswa Indonesia asal Kalimantan Timur kembali ke Tanah Air setelah selesai menempuh studi di Rusia, Sabtu (25/7/2020). Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kelulusan para mahasiswa Indonesia di Rusia. “Mereka adalah para mahasiswa yang luar biasa, berhasil lulus dan dapat mengatasi berbagai tantangan selama studi, termasuk dampak pandemi Covid 19 di tahun terakhir studi mereka,” kata Wahid Supriyadi dalam keterangannya, Minggu (26/7/2020).
Wahid Supriyadi mengatakan 6 tahun bukan waktu sebentar bagi para mahasiswa Indonesia asal Kaltim tersebut untuk menjalani studi di Rusia. Mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan, tidak hanya mata kuliah itu sendiri, tetapi aspek lainnya, seperti iklim, lingkungan, bahasa, dan budaya. "Studi di Rusia juga tidak mudah," kata Wahid.
Para mahasiswa yang pulang dari Rusia adalah penerima program beasiswa yang dikirim Pemprov Kaltim tahun 2014 untuk mendalami bidang perkeretaapian atas kerja sama antara Pemprov Kaltim dengan PT Kereta Api Borneo. Kepulangan mahasiswa tersebut di tengah pandemi Covid 19 yang belum berakhir. Namun, dalam beberapa waktu terakhir, situasi Covid 19 di Rusia, khususnya Moskow, sudah membaik.
Kepulangan para mahasiswa menggunakan penerbangan komersil. Wahid berharap agar para mahasiswa yang pulang mendapat kelancaranan selama perjalanan dan sekembalinya ke Indonesia dapat turut membangun bangsa dan negara Indonesia, termasuk Kaltim, dengan ilmu pengetahuan dan keahlian yang dimilikinya. Ia juga berharap mereka dapat terus berperan untuk lebih mengembangkan hubungan bangsa Indonesia dengan Rusia.
"Mahasiswa yang pulang mengikuti protokol kesehatan dan penerbangan, seperti melakukan tes swab Covid 19 sebelum keberangkatan yang hasil tesnya negatif," katanya. Pada tahun 2020 tercatat 645 mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia dari Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Maluku, hingga Papua belajar di Rusia. Para mahasiswa tersebar di 41 kota di Rusia, dari Kaliningrad di wilayah paling barat, hingga Vladivostok di wilayah paling Timur.
Sebanyak 102 mahasiswa lulus tahun 2020, termasuk 41 mahasiswa asal Kaltim, yang mendalami perkeretaapian. Kepulangan sejumlah mahasiswa Indonesia tersebut dilakukan secara bergelombang. Saat diberlakukannya isolasi mandiri dan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Rusia dari akhir Maret hingga pertengahan Juni 2020, para mahasiswa tidak dapat ke luar asrama secara bebas.
Para mahasiswa kuliah secara virtual atau jarak jauh. Ujian semester, termasuk ujian kelulusan dan wisuda pun dilakukan secara virtual. “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada KBRI Moskow yang telah banyak membantu kami. Semoga masyarakat Indonesia di Rusia selalu sehat, saling membantu, dan saling menolong, karena kita keluarga,” kata Hendra, mahasiswa Indonesia di Rusia lulusan spesialis di bidang Railway Rolling Stock.